ILMU YANG KUKUH ITU ADALAH ILMU YANG KEKAL TERPAHAT DIINGATAN BUAT SEKIAN LAMA, WALAUPUN TIDAK DIGUNAKAN IA TETAP SETIA DI INGATANAssalamualaikum wtb dan salam sejahtera buat semua pengunjung blog kami. Blog ini diwujudkan bagi memenuhi kehendak tugasan berkumpulan bagi kod kursus BMK 3033 KETERAMPILAN MEMBACA. Baiklah, sebelum kita masuk dan menyelongkar input-input yang telah disediakan dengan lebih mendalam lebih molek kiranya saya ingin menerangkan secara ringkas apa itu Keterampilan Membaca.
Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi, berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian. Berdasarkan konsep ini, dapat dikatakan bahwa proses membaca merupakan kegiatan yang melibatkan pengguna (pembaca) secara langsung. Pembaca membaca hasil dan persandian dan melakukan penyandian kembali. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif (Rahim 2008:2).
Membaca adalah kemampuan mengenali dan memahami isi sesuatu yang tertulis (lambang-lambang tertulis) dengan melafalkan atau mencernanya dalam hati. Pada hakikatnya, membaca adalah proses komunikasi antara pembaca dengan penulis melalui teks yang ditulisnya. Maka, secara langsung, di dalamnya terjadi hubungan kognitif antara bahasa lisan dengan tulisan. Tarigan berpendapat bahwa membaca adalah proses yang dilakukan dan dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis (Nuha 2012:108-109).
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang mempunyai pengertian: 1) membaca sebagai proses melisankan paparan tulis, 2) membaca sebagai kegiatan mempersepsi tuturan tulis, 3) membaca adalah penerapan seperangkat keterampilan kognitif untuk memperoleh pemahaman dari tuturan yang dibaca, 4) membaca sebagai proses pemberian makna kepada simbol-simbol visual, 5) keterampilan berbahasa yang mempunyai kegiatan melisankan, mempersepsi penerapan keterampilan kognitif dan pemahaman berfikir, dan bernalar serta pemberian makna terhadap simbol-simbol visual, 6) membaca proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Haryadi 2006: 1-2).
Membaca merupakan kemampuan yang kompleks, membaca bukanlah kegiatan memandangi lambang-lambang tertulis semata-mata. Bermacam-macam kemampuan dikerahkan oleh seorang pembaca agar dia mampu memahami materi yang dibacanya. Pembaca berupaya supaya lambang-lambang yang dilihatnya itu menjadi lambang-lambang yang bermakna baginya (Haryadi 2006: 76).
Jadi dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca adalah keterampilan untuk mengenali dan memahami lambang-lambang tertulis dan suatu proses interaktif yang melibatkan kegiatan fisik manusia yaitu gerakan tangan, bibir, dan mata.
Aspek-Aspek Membaca
Menurut Effendy (2004:124) kemahiran membaca mengandung dua aspek, yaitu :
1. Aspek mengubah lambang tulis menjadi bunyi.
Abjad Arab mempunyai sistem yang berbeda dengan abjad latin. Perbedaan lain adalah sistem penulisan bahasa Arab yang dimulai dari kanan ke kiri, tidak dikenalnya huruf besar dengan bentuk tertentu untuk memulai kalimat baru, menulis nama orang atau tempat, dan perbedaan bentuk huruf-huruf Arab ketika berdiri sendiri, di awal, di tengah, dan di akhir.
2. Aspek memahami makna bacaan.
Ada tiga unsur yang harus diperhatikan dan dikembangkan dalam pelajaran membaca untuk pemahaman ini, yaitu unsur kata, kalimat, dan paragraf. Ketiga unsur ini bersama-sama mendukung makna dari suatu bahan bacaan.
Tujuan Membaca
Menurut Iskandarwassid dan Sunendar (2008:289) tujuan umum dari keterampilan membaca yaitu: (1) mengenali naskah tulisan suatu bahasa, (2) memaknai dan menggunakan kosakata asing, (3) memahami informasi yang dinyatakan secara eksplisit dan implisit, (4) memahami makna konseptual, (5) memahami nilai komunikatif dari suatu kalimat, (5) memahami hubungan dalam kalimat, antarkalimat, antarparagraf, (6) menginterpretasi bacaan, (7) mengidentifikasi informasi penting dalam wacana, (8) membedakan antara gagasan utama dan gagasan penunjang, (9) menentukan hal-hal penting untuk dijadikan rangkuman, (10) skimming, dan (11) scanning untuk menempatkan informasi yang dibutuhkan.
Jenis-Jenis Membaca
Menurut Effendy (2004:126) untuk melatih dua aspek kemahiran membaca, ada beberapa jenis membaca antara lain :
- Membaca keras. Penekanan dalam kegiatan membaca keras adalah kemampuan membaca dengan (1) menjaga ketepatan bunyi bahasa Arab baik dari segi makhraj maupun sifat-sifat bunyi yang lain, (2) irama yang tepat dan ekspresi yang menggambarkan perasaan penulis, (3) lancar dan tidak tersendat-sendat, dan (4) memperhatikan tanda baca.
- Membaca dalam hati bertujuan untuk memperoleh pengertian, baik pokok-pokok maupun rinciannya. Penciptaan suasana kelas yang tertib dalam kegiatan membaca dalam hati perlu dilakukan sehingga memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi terhadap bacaannya.
- Membaca cepat. Tujuan utama membaca cepat ialah untuk menggalakkan siswa agar berani membaca lebih cepat dari pada kebiasaanya. Siswa tidak diminta memahami rincian-rincian isi dalam membaca cepat ini, tetapi cukup dengan pokok-pokoknya saja. Namun perlu diingat bahwa tidak setiap bahan bacaan dapat dijadikan bahan membaca cepat.
- Membaca rekreatif. Tujuan membaca rekreatif adalah untuk memberikan latihan kepada para siswa membaca cepat dan menikmati apa yang dibacanya. Tujuannya lebih jauh adalah untuk membina minat, keterampilan dan kecintaan membaca.
- Membaca analisis. Tujuan utamanya ialah untuk melatih siswa agar memiliki kemampuan mencari informasi dari bahan tertulis. Siswa dilatih agar dapat menggali dan menunjukkan detail-detail yang memperkuat ide utama yang disajikan penulis.
sumber : http://globallavebookx.blogspot.my/2017/02/pengertian-keterampilan-membaca-sebagai.html